
Narasi.net – Hari ini 138 tahun yang lalu, tepatnya 26 Agustus 1883, Gunung Krakatau meletus.
Letusan ini merupakan letusan gunung terkuat sepanjang sejarah dengan level 6 skala Volcanic Explosivity
Index (Vei).
Begitu dahsatnya, letusan Gunung Krakatau lebih-lebih terdengar sampai Australia Sedang yang berjarak 3.300 kilometer berasal dari titik ledakan dan Pulau Rodriguez, kepulauan di Samudera Hindia yang berjarak 4.500 kilometer.
Di dalam buku Krakatoa, the Day the World Exploded August 27, 1883 (2003), disebutkan, pada 250 tahun paling akhir tercatat tak tidak cukup berasal dari 90 kali tsunami implikasi letusan gunung.
Tapi, tsunami yang disebabkan oleh Krakatau jadi tsunami vulkanik terbesar yang pernah tercatat oleh sejarah.
Letusan Krakatau juga membuat terjadinya tsunami besar setinggi 120 kaki.
Gelombang raksasa yang diakibatkan oleh letusan tersebut lebih-lebih menelan korban jiwa lebih kurang 35.500 orang.
Sebelum meletus
Gunung Krakatau tercatat berada di suatu pulau vulkanik kecil tak berpenghuni yang ada di sebelah barat
Pulau Sumatera.
Dikutip berasal dari History, Krakatau udah tunjukkan peningkatan kesibukan pertamanya sehabis lebih berasal dari 200 tahun pada 20 Mei 1883.
Suatu kapal perang Jerman yang melintasi wilayah Krakatau melaporkan adanya awan dan debu setinggi 7 mil
di atas Krakatau.
Dua bulan sehabis laporan tersebut, letusan mirip juga disaksikan oleh kapal komersial dan juga masyarakat
Jawa dan Sumatera yang berada tak jauh berasal dari Krakatau.
Tetapi, kegiatan vulkanik tersebut justru disambut dengan gembira oleh rakyat setempat.
Hal ini disebabkan oleh minimnya ilmu rakyat kala tersebut perihal kebencanaan.
Detik-detik letusan
Kegembiraan yang semula dirayakan oleh masyarakat seketika berubah menjada bala besar pada 26 Agustus dan
27 Agustus 1883.
Ledakan dahsyat pada sore hari, 26 Agustus 1883, menghancurkan dua pertiga bagian utara pulau tersebut dan sebabkan tsunami besar yang melanda garis pantai di dekatnya.
Empat letusan susulan yang berjalan pada pagi hari, 27 Agustus 1883, juga berskala besar.
Krakatau memuntahkan abu vulkanik setinggi 50 mil dan memicu langit jadi gelap yang berjalan berasal dari
pagi sampai malam.
Tak hanyalah tersebut, letusan Krakatau apalagi menutupi atmosfer dan berakibat pada turunnya suhu
di semua dunia.
Letusan tersebut membuat serangkaian petaka alam yang dirasakan sampai ke semua dunia.
Berasal dari 35.500 korban meninggal dunia, 31.000 di antaranya dikarenakan tsunami yang berlangsung
sehabis materi letusan gunung mengalir deras ke bahari.
Sebanyak 4.500 orang hangus implikasi genre piroklastik yang menerjang permukiman sesudah berguling
di atas permukaan bahari.
Kompleks Krakatau terdiri berasal dari empat pulau, yaitu Rakata, Setung, Panjang, dan Anak Krakatau.
Tiga yang pertama membentuk formasi caldera, sedangkan Anak Krakatau mulai aktif ulang semenjak
20 Januari 1930 sampai sekarang.
Kegiatan Anak Krakatau paling akhir berjalan pada 22 Desember 2018. Pas tersebut, erupsi Anak Krakatau membuat tsunami di Selat Sunda yang menghantam Banten dan Lampung.
Penutup
Semoga info diatas bisa membantu dan bermanfaat bagi kalian semua yang sudah membacanya. Terima kasih sudah membaca artikel ini hingga selesai.
Dan jangan lupa untuk membagikan web site ini kepada kerabat, sobat, teman kalian dan tetap konsisten mengunjungi Narasi.net supaya tidak ketinggalan info terbaru lainnya berasal dari web kita. Terimakasih