Hari Guru Nasional, Gubernur Khofifah Lantik 134 Kepala Sekolah SMA/SMK/ SLB

Surabaya (narasi.net) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melantik dan mengambil sumpah 134 kepala sekolah SMA/SMK/ SLB Negeri dilingkungan Pemprov Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (24/11) malam.

Pelantikan ini dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur No.800/13877/204/2025 tentang Pengangkatan Guru sebagai Kepala Sekolah. Sekaligus menjadi bagian dari pembaruan manajerial di lingkungan pendidikan Jatim serta penguatan tata kelola dan percepatan layanan pendidikan.

Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah mengapresiasi kinerja para kepala sekolah yang mampu menjaga koordinasi lintas jenjang pendidikan dalam persiapan berbagai olimpiade.

Dikatakannya, koordinasi tersebut bukanlah pekerjaan yang mudah. Karena sebagian besar jenjang pendidikan yang terlibat, berada di luar kewenangan Pemprov. Namun komitmen para kepala sekolah SMA, SMK dan SLB bersama Dinas Pendidikan Jatim mampu memastikan pembinaan berjalan efektif dan menghasilkan prestasi yang luar biasa di tingkat nasional.

“Terima kasih semuanya. Banyak olimpiade itu melibatkan siswa SD, SMP, hingga tingkatan SMA/SMK tapi panjenengan semua mampu menyiapkan dan mengoordinasikannya dengan sangat baik. Dan berbagai olimpiade capaiannya adalah Jawa Timur juara umum," ujar Khofifah.

Selain apresiasi, ia juga mengingatkan pentingnya menjaga integritas sebagai dasar kepemimpinan, sekaligus menjadi fondasi pendidikan di Jatim. Sebab menurutnya kepercayaan publik hanya dapat dibangun melalui kejujuran dan transparansi.
.
“Tidak boleh ada pungli, tidak boleh ada penyalahgunaan wewenang, dan tidak boleh ada penyelewengan anggaran di sekolah. Integritas harus menjadi nafas kepemimpinan kita. Sehingga prestasi yang sudah diraih ini tetap terus terjaga,” tegasnya

Khofifah juga mengingatkan agar penguatan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di lingkungan pendidikan harus benar-benar diwujudkan secara nyata.

"Zona Integritas itu harus nyata, bukan hanya deklarasi. Ada sembilan poin penting dalam pakta integritas yang tadi di ikrarkan. Saya berharap itu dipigura, dibaca setiap hari, dan dijalankan. Kita harus semakin waspada, hati-hati, menjaga lingkungan kerja agar tetap bersih dan aman. Integritas adalah fondasi segalanya," katanya.

Lebih lanjut, Khofifah mendorong Kepala Sekolah untuk membangun lingkungan fisik dan suasana belajar yang mendukung kenyamanan siswa. Menurutnya, sekolah yang terawat dan bersih menjadi bagian penting dalam menciptakan rasa aman bagi anak-anak.

Oleh karenanya, Khofifah meminta Kepala Sekolah untuk lebih peka terhadap dinamika internal, baik terkait persoalan siswa maupun hubungan antarguru. Respons cepat dan pendekatan humanis dinilai menjadi kunci menyelesaikan masalah sejak dini.

“Sekolah harus nyaman, terawat, dan bebas bullying agar anak-anak bisa belajar dengan bahagia. Dan itu tugas panjenengan semua," katanya.

Kepala sekolah, kata Khofifah, berperan strategis dalam mempengaruhi prestasi guru dan murid. Ia menilai kepemimpinan yang hadir dan visioner menjadi penentu arah tumbuh kembang generasi muda Jawa Timur.

“Sampaikan salam hormat kami kepada para guru dan siswa yang prestasinya luar biasa. Yakinkan mereka bahwa jika Allah memberi kita umur panjang, pada 2045 para pemimpin negeri ini, baik TNI, POLRI, legislatif, eksekutif, pengusaha, maupun BUMN, insyaAllah banyak yang berasal dari siswa-siswi Jawa Timur,” tegasnya.

“Teruslah berbuat baik, membangun inovasi terbaik, dan menguatkan integritas. Mempertahankan prestasi tidak mudah, tetapi InsyaAllah kita bisa kalau dilakukan dengan penuh integritas,” pungkasnya

Pada kesempatan tersebut, Gubernur Khofifah juga menyaksikan pembacaan pakta integritas WBK/WBBM yang dipimpin oleh Kepala Dinas Pendidikan Jatim Aries Agung Paewai dan diikuti oleh para kepala sekolah. (Red)

Berita Terkait