Lumajang (narasi.net) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur bergerak cepat melakukan upaya penanganan darurat pascaerupsi Gunung Semeru terutama di wilayah Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Ada sejumlah alat berat untuk membantu penanganan darurat pasca erupsi.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa membeberkan penanganan pasca erupsi yang dilakukan Pemprov Jatim fokus pada pemulihan infrastruktur sungai dan perlindungan terhadap permukiman warga.
Kegiatan penanganan dimulai sejak Senin kemarin hingga dua hari ke depan dengan pengerahan alat berat sebanyak 8 excavator, 2 dozer, dan 2 loader dari berbagai instansi untuk mempercepat penanganan material vulkanik dan perbaikan tanggul.
"Kami ingin pastikan semua akses dan fasilitas umum di wilayah Pronojiwo segera pulih kembali. Karena ini terkait keamanan dan mobilitas warga di sana," kata Khofifah dalam keterangannya, Selasa (25/11/2025).
Diketahui, Pemprov Jatim melalui Dinas PU SDA Jatim berkolaborasi dengan BPBD Jatim, BBWS Brantas, BBPJN Jawa Bali dan pelaku usaha tambang mulai melakukan penanganan pasca erupsi sejak Senin kemarin.
Salah satunya penanganan tanggul di sisi kanan Sungai Rejali di Desa Supiturang. Tanggul tersebut terputus sepanjang 300 Meter, sehingga berdampak terhadap keamanan permukiman warga Dusun Sumbersari, Desa Supiturang yang berada di area terdampak aliran lahar dan banjir.
"Hingga kemarin, tim di lapangan telah berhasil melakukan penutupan dan penebalan tanggul sepanjang 150 meter dari total kerusakan 300 meter," jelas Khofifah.
"Penutupan sisa tanggul sepanjang 150 meter akan diupayakan selesai pada esok hari untuk mengembalikan fungsi perlindungan secara optimal," tambah Khofifah.
Khofifah menegaskan Pemprov Jatim terus memantau perkembangan kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan PU SDA Jatim, BPBD, BBWS Brantas, TNI–Polri, serta pemerintah daerah untuk memastikan keamanan warga dan percepatan pemulihan pascaaerupsi. (Red)